Menguak Sisi Lain Guru Rumini di Mata Wali Murid SDN Pondok Pucung 02 Tangsel

Hambali, Jurnalis
Kamis 04 Juli 2019 08:27 WIB
Sejumlah Wali Murid SDN Pondok Pucung 02 Tangsel Mendukung Pemecatan Terhadap Guru Rumini (foto: Hambali/Okezone)
Share :

Hal yang sama dirasakan Ibu Meri, di mana anaknya terpaksa sampai pindah sekolah gara-gara mengalami trauma. Dia mengaku, Rumini kerap mengasingkan anaknya di dalam kelas saat pelajaran. Begitupun ketik murid lain diberi tugas Pekerjaan Rumah (PR), hanya anaknya sendiri yang tak diperhatikan

"Katanya gara-gara anak protes dikasih PR kebanyakan. Lalu saya tanyakan ke Bu Arum, kenapa anak saya digitukan. Tetapi dia malah marah. Saya sampai menangis dibentak-bentak dia," tutur Meri.

Tidak berhenti di situ, Meri mengadu ke kepala sekolah yang lama. Tetapi protesnya itu dicuekin. Bahkan saat dirinya bilang ingin pindah sekolah, Kepala Sekolah justru mempersilahkannya mencari sekolah lain.

"Saya melihat langsung anak saya di-bully oleh Bu Arum di kelas. Saya lihat dari jendela. Akibat selisih sikap itu, pas ambil rapor, anak saya dikasih nilai 4 semua. Pas Kelas 4, anak saya pindah," kata Meri.

Baca Juga: Redam Isu Pungli, Tim Pemkot Tangsel Minta Guru Rumini Berdamai 

Teekait sikap mengajar Rumini yang banyak dikeluhkan itu juga dibenarkan oleh wali murid bernama Meli. Dia bahkan mengaku sempat menegur sikap Rumini yang kerap melakukan kekerasan verbal, dan itu pun diakuinya.

"Ibu Rumini sering marah-marah di kelas, ngomong bego, goblok. Hal itu diceritakan anak saya saat pulang sekolah. Saya bertiga dengan wali murid lain juga pernah menegur Bu Arum atas sikapnya," jelasnya.

 

Setelah mendapat teguran dari wali murid, Rumini menunjukkan sikap yang sedikit lebih lunak. Namun, tetap temperatur emosionalnya sesekali emosinya suka meledak-ledak.

Sikap Rumini yang suka meledak-ledak juga dikeluhkan oleh Nafi, wali murid Kelas 3A. Dia mengaku, sangat sakit hati dengan Rumini, karena anaknya dimaki-maki, justru di depan dirinya, saat berada di kelas.

"Caranya Bu Arum ngajar enggak sewajarnya. Di depan kita, anak saya dituding-tuding. Wajar kalau anak bikin salah. Tapi jangan dituding-tuding gitu dong. Diancam. Kalau diingat jadi sedih saya," sambung Meli lagi.

Meli mengaku, anaknya salah karena telah memgambil pensil temannya. Dia juga sudah memarahi sikap anaknya itu. Namun, perbuatan itu hanya sekali anaknya lakukan.

"Memang anak saya salah. Biasa anak-anak, kalau ada pensil suka dikumpulin di mejanya. Pensil temannya. Saya juga kaget, saya marahi anak saya. Tapi Bu Arum malah memaki anak saya di kelas," bebernya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya