Diprakarsai Joko Widodo, Ini Perjalanan Solo Batik Carnival dari Masa ke Masa

, Jurnalis
Senin 22 Juli 2019 11:09 WIB
Foto: dok.Humas Kemenpar
Share :

Solo Batik Carnival ke-6 digelar pada 29 Juni 2013. Temanya Eart to Earth dengan sub tema Memayuhayuning Bawono. Diartikan sebagai kehidupan manusia yang tidak terlepas dari elemen dasar yang terdiri dari api, air, angin, dan tanah. Pesertanya pun mengenakan kostum bernuansa air, api, angin, dan tanah mirip dengan serial Avatar. Ajang ini diikuti 143 Peserta.

SBC ke-7 digelar pada 22 Juni 2014 dengan mengusung tema The Majestic Treasure. Harta Karun yang dimaksud adalah batik. Ajang ini diikuti 725 orang, yang terdiri dari peserta berkostum SBC, prajurit, penari, serta peserta tamu yang berasal dari Kalimantan Timur.

SBC ke-8 digelar 13 Juni 2015. Ajang ini bertemakan Papat Kiblat Lima Pancer. Papat kiblat menggambarkan empat penjuru mata angin. Pada keempat arah terdapat berbagai pilihan termasuk nafsu pada diri manusia. Lima pancer merupakan pusat ke lima yaitu diri manusia itu sendiri. Ajang ini di ikuti 600 peserta.

Pada 2016 tema yang diangkat Mustika Jawa Dwipa. Ini berartikan mustika dari pulau Jawa. Seperti merepresentasikan keris, gamelan, lampu dan candi. SBC ke-7 ini digelar pada 24 Juli 2016.

Pada 2017 SBC digelar dengan mengangkat budaya Jawa mengusung tema Astamurti Kawijayan atau Kemuliaan Budaya Jawa.

Pada SBC tersebut dimunculkan kembali tema-tema kostum pada SBC yang sebelumnya. Di antaranya Sekar Jagad, Ratu Pantai Selatan, Mustika Jawa Dwipa, Wayang, Topeng dan defile baru, yaitu Jatayu yang merupakan makhluk mitologi jawa berbentuk burung. Grand Carnival diadakan pada 15 Juli 2017 dengan diikuti 230 peserta.

Tema pada SBC ke-11 adalah Ika Paramarta. Diambil dari bahasa Sansekerta dengan menampilkan delapan devile yang mewakili 8 provinsi di Indonesia. Di antaranya Sumatera, Kalimantan, Irian, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. SBC ke-11 dilaksanakan pada 14 Juli 2018.

Untuk Solo Batik Carnival ke-12 dipastikan bakal heboh dan bakal meriah. SBC kali ini diikuti 11 delegasi negara Asia Tenggara. Terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam.

Kemudian Laos, Vietnam, Kamboja, Timor Leste , Thailand dan Singapura. Event ini di gelar pada 27 Juli 2019. Jika ingin tahu lebih lengkapnya, silakan datang ke Solo, dijamin seru.

Ketua Tim CoE Pelaksana Esthy Reko Astuty mengatakan, Solo Batik Carnival adalah event tahunan yang unik. "Keunikan SBC hampir ada di setiap tahun.Tema-tema yang diusung harus diaplikasikan para desainer menjadi kostum yang mewah dan menarik. Penata busana pun tidak bisa asal merangcang karena setiap detail ornamen masing-masing kostum memiliki filosofi tersendiri," tuturnya

Sedangkan menurut Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizky Handayani, SBC merupakan ajang berkumpulnya orang-orang kreatif, inovatif, dan produktif.

"Acara Solo Batik Carnival melibatkan ratusan orang untuk berpartisipasi sebagai penampil. Berbagai kreasi kostum dari hasil tangan-tangan kreatif disuguhkan menjadi hiburan yang menarik. Jumlah penontonnya saja bisa mencapai ribuan orang," ungkapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Solo Batik Carnival mampu mendongkrak pariwisata Solo. "Ajang ini mampu menggaet wisatawan lokal maupun manca negara untuk berkunjung ke Solo. Melalui ajang ini citra Solo sebagai Kota Batik dunia semakin terangkat," ucapnya.

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya