Remaja Ini Bunuh Bayinya, Alasannya Belum Siap Nikah & Punya Anak

Amir Sarifudin , Jurnalis
Minggu 28 Juli 2019 20:07 WIB
ilustrasi
Share :

BALIKPAPAN - Kasus pembunuhan terhadap anaknya sendiri yang dilakukan oleh remaja berinisial SNI (18) di dalam toilet Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman pada Rabu 24 Juli sekira mendapat kritikan pedas dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan mengapa pelaku bisa tega membunuh dengan keji terhadap buah hatinya yang ia lahirkan.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu tewas setelah mulutnya disumpal tisu toilet dan tali pusarnya dicabut. Setelah tewas, jasad bayi dimasukkan kedalam kantong plastik dan berencana membuangnya di luar. Aksinya pun ketahuan petugas rumah sakit saat hendak melarikan diri.

Dari keterangan SNI dihadapan awak media mengatakan bahwa perempuan asal Tenggarong ini sejatinya tak ingin hal ini terjadi. Namun lantaran belum siap menikah dan belum siap punya anak, ia pun terpaksa melakukan hal itu. Padahal sang pacar diakui SNI telah siap untuk mengarungi rumah tangga bersamanya.

"Bukannya tega, cuma belum siap untuk dinikahi gitu aja. Pasangannya mau nikah cuma aku belum mau nikah, umurku kan juga masih muda," kata SNI, Minggu (28/7/2019).

SNI menjelaskan bahwa saat itu dirinya sendiri tidak mengetahui tentang kehamilannya. Ia mengaku sulit buang air besar (BAB) dan buang air kecil pasca terjatuh dari toilet rumah. Lantaran khawatir, ia meminta urut kepada sang kakak yang tinggal dikawasan Kecamatan Balikpapan Barat. Sang kakak pun mengatakan tidak ada tanda-tanda kehamilan pada perutnya, padahal saat itu usia kehamilan SNI telah masuk delapan bulan.

"Kalau tanda-tanda melahirkan kan ada di perut, cuma kakak saya bilang enggak ada tanda-tanda, jadi saya sendiri enggak tahu kalau saya ini hamil. Kalau sebulan itu keluar darah empat hari atau tiga hari gitu jadi nggak ketahuan," ujarnya.

Baca Juga : Pengacara Pertanyakan Pencekalan Habib Rizieq

Setelah itu ia pergi ke RSUD Beriman yang berada di Jalan Mayjen Sutoyo, Gunung Malang, Kecamatan Balikpapan Kota. Ia pun diminta untuk mengambil sampe urin untuk diperiksa. Setelah berhasil mengeluarkan sedikit urinnya, sampel tersebut diperiksa oleh tim medis. Tak lama berselang SNI mendadak alami mules dan hendak ingin buang air besar ke toilet. Dalam toilet ruang IGD inilah rupanya SNI melahirkan.

"Saya periksa pertama itu saya disuruh tes urin, tekeluar sedikit aja. Pas saya keluarin (buang air kecil) yang kedua itu ngeden keluar langsung. Pas keluar itu enggak ada suaranya, jadi langsung saya gendong. Habis itu saya pangku saya tepuk sininya (bokong) enggak ada gerak juga," tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya