Tentara India Dituduh Aniaya Warga Kashmir dengan Tongkat dan Setrum Listrik

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 30 Agustus 2019 11:10 WIB
Tentara India di Kashmir. (Foto: AFP)
Share :

SRINAGAR - Pasukan keamanan di wilayah Kashmir yang diperintah India dituduh melakukan penganiayaan dan penyiksaan menyusul keputusan New Delhi mencabut status otonomi khusus di wilayah itu. Beberapa warga desa di Kashmir mengatakan bahwa mereka dipukuli dengan tongkat dan kabel serta diberi sengatan listrik.

Jurnalis BBC, Sameer Hashmi mengatakan bahwa dia telah mengunjungi beberapa desa di Kashmir dan mendengar kesaksian dari penduduk mengenai terjadinya serangan malam, penganiayaan dan penyiksaan.

Dokter dan pejabat kesehatan tidak mau berbicara dengan wartawan tentang pasien apa pun penyakit mereka. Namun, penduduk desa menunjukkan luka-luka yang diduga disebabkan oleh pasukan keamanan.

Di salah satu desa, penduduk mengatakan bahwa tentara pergi dari rumah ke rumah hanya beberapa jam setelah India mengumumkan keputusan pencabutan status otonomi yang kontroversial.

Dua bersaudara yang menolak diungkap identitasnya mengatakan bahwa mereka dibangunkan dan dibawa ke luar di mana hampir selusin pria lain dari desa berkumpul.

"Mereka memukuli kami. Kami bertanya kepada mereka: ‘Apa yang telah kami lakukan? Anda dapat bertanya kepada penduduk desa apakah kami berbohong, apakah kami telah melakukan kesalahan?' Tetapi mereka tidak ingin mendengar apa pun, mereka tidak mengatakan apa-apa, mereka terus memukuli kami, " kata salah satu dari mereka sebagaimana dilansir BBC, Jumat (30/8/2019).

Foto: BBC.

"Mereka memukuli setiap bagian tubuh saya. Mereka menendang kami, memukul kami dengan tongkat, memberi kami kejutan listrik, memukul kami dengan kabel. Mereka memukul kami di bagian belakang kaki. Ketika kami pingsan mereka memberi kami kejutan listrik untuk menyadarkan kami kembali. Ketika mereka memukul kami dengan tongkat dan kami berteriak, mereka menutup mulut kami dengan lumpur.

"Kami mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak bersalah. Kami bertanya mengapa mereka melakukan ini? Tetapi mereka tidak mendengarkan kami. Saya mengatakan kepada mereka jangan memukuli kami, tembak saja kami. Saya meminta Tuhan untuk mengambil saya, karena penyiksaan itu tak tertahankan."

Seorang warga desa lainnya, seorang pemuda, mengatakan pasukan keamanan terus memintanya untuk "memberi nama pelempar batu", merujuk pada sebagian besar pria muda dan remaja pria yang dalam dekade terakhir menjadi wajah protes warga sipil di Lembah Kashmir.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya