Hal ini sangat mungkin terjadi. Karena dalam 3 tahun terakhir kuliner menjadi penyumbang PDB ekonomi kreatif terbesar. Pengeluaran wisatawan mencapai 30 hingga 35% adalah untuk kuliner dan belanja oleh2.
Vita mengatakan bahwa didalam berwisata gastronomi, para wisatawan mencari sebuah pengalaman otentik yang sarat kearifan lokal. "Bukan hanya menikmati makanan lokal melainkan juga mencari tau elemen dalam ekosistem yg menyertainya," terangnya.
Sejak tahun 2017, Indonesia telah memilih beberapa destinasi wisata kuliner yang dinilai oleh Tim Percepatan Wisata Kuliner Belanja Kemenpar. Berdasarkan kriteria UNWTO dimana wisata gastronomi adalah sebuah pengalaman yang menyangkut makanan sebagai gaya hidup lokal, warisan, budaya, bahan lokal dan resep tradisional, cerita cerita dibalik makanan, nutrisi dan kesehatan.
"Jika ditelaah Indonesia memang memiliki banyak destinasi yang berpotensi, walaupun Tim menetapkan 10 terbaik dan 3 teratas adalah Bali, Joglosemar dan Bandung," kata Vita Datau lagi.
Di forum gastronomi WTM inilah Vita Datau menjelaskan apa saja yang menjadi strategi kementerian dalam mendorong pengembangan wisata gastronomi.
Bahan lokal menjadi sebuah kekuatan yang menarik perhatian moderator dan hadirin peserta forum. Apalagi beberapa produk Javara yang sudah punya nilai tambah ekonomi kreatif ikut di display saat sesi ini berlangsung.