Demonstran di Berbagai Penjuru Dunia Mengalami Cedera Mata, Aparat Sengaja?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 24 November 2019 11:17 WIB
Demonstran di Chile memprotes penggunaan peluru karet oleh petugas keamanan (Getty Images)
Share :

Fenomena mendunia

Di Prancis, cedera yang dialami pada masa protes "Rompi Kuning" telah membuat ahli kesehatan menuntut pemerintah agar melarang penggunaan peluru karet sebagai tanggapan terhadap meningkatnya jumlah cedera parah dalam bentorkan dengan polisi.

Dalam protes pro kemerdekaan di Katalunya - wilayah otonomi Spanyol yang menuntut kemerdekaan - cedera mata juga banyak cedera mata.

Senin 18 November lalu, telah viral gambar seorang juru foto Palestina Muath Amarneh yang luka di mata kirinya akibat tembakan peluru karet petugas keamanan Israel di Tepi Barat.

Statistik global seputar cedera yang disebabkan oleh senjata pengendalian kerumunan tidak mudah didapatkan.

Dalam sebuah tinjauan umum yang dipresentasikan tahun 2017 oleh satu tim peneliti Amerika Serikat menganalisa 26 kajian yang dilakukan di seluruh dunia sejak tahun 1990 memperlihatkan bahwa di kebanyakan negara "tidak ada kewajiban hukum bagi petugas keamanan untuk mengumpulklan data mengenai cedera" yang disebabkan oleh dampak kinetik proyektil (KIP - Kinetic Impact Projectiles) semisal peluru karet.

Tim ini menemukan total 1.984 orang terluka akibat KIP di berbagai belahan dunia. Jumlah yang mengalami cedera mata 310, kebanyakan berhubungan dengan luka pada kulit dan tulang.

Kebutaan permanen

Namun konsekuensi dari hantaman di mata cukup serius yaitu kebutaan permanen, yang ditemukan pada 261 (lebih dari 84%) dari kasus cedera mata.

Tim peneliti berpendapat bahwa proyektil karet tak cukup andal untuk dipakai.

"Kebanyakan KIP dirancang agar kecepatannya berkurang saat melayang sehingga mengurangi peluang menembus kulit," tulis mereka.

"Namun hal itu juga menyebabkan jalur peluru sulit diprediksi dan minimnya akurasi".

Dengan demikian mereka berkesimpulan bahwa KIP bukan merupakan senjata yang disarankan dalam mengendalikan kerumunan.

Panduan PBB bagi petugas keamanan untuk mengendalikan demonstrasi memperbolehkan polisi bertindak proporsional dalam membela diri.

13.000 proyektil

Namun publikasi PBB lain, termasuk resolusi Dewan Hak Asasi Manusia mereka, menyebutkan bahwa KIP bisa menyebabakan cedera yang serius. Proyektil peluru karet misalnya, boleh diluncurkan dengan kecepatan hingga 100 meter per detik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya