Demonstran di Berbagai Penjuru Dunia Mengalami Cedera Mata, Aparat Sengaja?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 24 November 2019 11:17 WIB
Demonstran di Chile memprotes penggunaan peluru karet oleh petugas keamanan (Getty Images)
Share :

Februari 2019, kelompok hak asasi manusia Eropa, Council of Europe, mendesak Prancis agar menghentikan penggunaan peluru karet menyusul laporan lembaga swadaya masyarakat Disarm Collective yang menyebutkan 100 orang cedera serius disebabkan oleh KIP antara November 2018 dan Januari 2019, dan di antaranya 17 menyebabkan kebutaan satu mata.

Menteri dalam negeri Prancis mempertanyakan jumlah tesebut dan mengaku telah memverifikasi bahwa hanya empat kasus demonstran yang mengalami cedera mata.

Sekalipun demikian, statistik dari petugas keamanan mencatat 13.000 proyektil telah ditembakkan antara November 2018 dan Maret 2019 untuk menghadapi demonstasi.

Council of Europe secara khusus khawatir dengan penggunaan pelontar bola, yang dikenal dengan nama LBD, yang melepaskan proyektil karet atau busa, yang bisa mematikan jika ditembakkan dari jarak dekat.

Tahun 2010, seorang pria bernama Mustapha Ziani meninggal akibat serangan jantung ketika ia ditembak di dada dengan peluru karet saat terjadi bentrokan dengan polisi di kota Marseille, Prancis.

Tanggung jawab

Sebuah penyelidikan menemukan bahwa polisi menembak Ziani dengan LBD dari jarak 4,4 meter - kurang dari separuh jarak aman yang direkomendasikan oleh kepolisian Prancis.

Sang petugas dihukum enam bulan pada tahun 2017 dengan dakwaan pembunuhan yang tak disengaja.

Hukuman ini tampak ringan, tetapi menurut lembaga non pemerintah yang berkantor di Amerika Serikat, Physicians for Human Rights, petugas yang dihukum akibat penggunaan senjata tak mematikan sangat jarang terjadi.

Menurut kelompok ini, antara tahun 2002 hingga 2011 di Afrika Selatan terhadap 204 tuntutan terhadap polisi terkait dengan pengendalian kerumunan, dan hanya 85 di antaranya yang diselidiki, serta hanya satu petugas yang dijatuhi hukuman.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya