BENGKULU - Sepekan sebelum Wina Mardiani (20), mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Bengkulu (Unib), dinyatakan hilang, sepeda motor milik korban pernah ditabrak oleh penjaga kos, berinisial Pi (29).
Saat itu sepeda korban terparkir dalam posisi melintang. Sehingga tersenggol oleh penjaga kos, Pi. Akibatnya, sepeda motor Wina mengalami rusak ringan dan meminta penjaga kos untuk bertanggungjawab memperbaiki sepeda motornya.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Mahasiswi di Bengkulu hingga Ditemukan Terkubur dengan Kaki Terikat
Kejadian itu pun dilaporkan Wina kepada orangtuanya, Aguswandi melalui sambungan telepon. Setelah ditanyakan di dealer, kerusakan sepeda motor wina membutuhkan biaya sekira Rp300 ribu.
Namun, kejadian itu tidak dipermasalahkan oleh orangtua, Wina. Aguswandi meminta sepeda motor itu diperbaiki dengan uang bulanan yang telah diberi Aguswandi. Wina tidak mau dan menanyakan hal itu kepada penjaga kos.
Penjaga kos akan menyelesaikan masalah tersebut ketika orangtua Wina ke kota Bengkulu. Aguswandi sama sekali tidak mempersoalkan kerusakan sepeda motor tersebut untuk diganti rugi.
"Waktu sepeda motor disenggol, Wina telepon. Wina juga mengirimkan foro bagian sepeda motoronya yang rusak ke saya, kalau motornya disengggol dan rusak. Itu kejadiannya pada Rabu 4 Desember 2019, seminggu sebelum Wina dinyatakan hilang,'' cerita ayah korban, Aguswandi kepada Okezone, Minggu (8/12/2019).
Kemudian, kata dia, pada Minggu 5 Desember 2019, pagi, sekira pukul 10.01 WIB, pihaknya masih mencari keberadaan anaknya di sekitar kosan. Pada saat itu, istri penjaga kos sempat pamitan kepada Aguswandi, jika ingin pergi mengantar sepeda motor.
Ucapan tersebut, tidak sama sekali dihiraukan Aguswandi. Sebab, dia masih mencari keberadaan anaknya yang telah lima hari tidak pulang.
"Istri penjaga kos sempat, pamit mau pergi ngantar sepeda motor. Saya, jawab iya saja. Sebab saja masih sibuk mencari anak saya di sekitar kos," terang Aguswandi.