Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Kunsevitsky, yang menikah dan punya seorang anak, tinggal di Singapura saat kejahatannya itu terjadi. Ia dilaporkan pindah ke Singapura dari Rusia pada 2000 ketika ia berusia 12 tahun, dan sering bepergian ke Indonesia dan Filipina.
Salah satu kejahatan awalnya adalah serangan seksual kepada seorang anak laki-laki di rumah Kunsevitsky di Singapura antara September 2002 dan Agustus 2003.
Kunsevitsky berhubungan seks dengan seorang anak laki-laki berumur antara 12-14 tahun ketika itu dan memotret hubungan seks tersebut.
Antara Agustus hingga Desember 2002, Kunsevitsky pergi ke Indonesia, dimana ia memotret seorang bocah berumur 12 tahun yang ia minta melakukan pelayanan seksual kepadanya.
Ditangkap pada September 2017
Pada 2007, polisi Jerman pernah menemukan 55 foto pornografi anak yang disebarkan oleh Kunsevitsky, dan mengirim kasus ini ke kepolisian Australia pada 2008 karena adanya kode Australia di beberapa foto itu.
Namun, penyelidikan baru dilakukan pada 2016 saat polisi Australia berhasil mengindentifikasi seorang korban.
Pada Mei 2017, ia mulai dikenai tuntutan di Australia saat ia masih tinggal di Singapura.
Akhirnya Kunsevitsky ditangkap pada 4 September 2017 ketika berkunjung ke Australia.
Pada 2017 itu, polisi menemukan lima gawai yang memuat materi pornografi anak dengan jumlah besar. Gawai itu didatangkan oleh polisi Australia dari rumah Kunsevitsky di Singapura.
Saat itu Kunsevitsky diduga adalah pelaku pedofilia.
Saat penangkapan, Kunsevitsky bekerja untuk Esthemedica, sebagai direktur di perusahaan peralatan kecantikan. Perusahaan itu mengatakan kepada Channel News Asia bahwa mereka tidak mengetahui kejahatan Kunsevitsky.
"Pelaku merupakan seorang yang banyak melakukan perjalanan. Dalam wawancara dengan polisi, ia menjelaskan bahwa ia banyak bepergian untuk pekerjaannya," kata Jaksa Krista Breckweg seperti dikutip media.
(Rahman Asmardika)