Sekarang, setelah para kandidat calon presiden partai Demokrat dapat kembali ke Iowa, mereka berjuang keras di 99 kabupaten di negara bagian untuk mendorong para pemilih hadir dalam malam kaukus, di mana partisipasi mereka merupakan kunci bagi kelompok pendukung kandidat untuk menang dalam acara tersebut dan pada akhirnya pada kaukus.
Ia menjelaskan, para pemilih seorang kandidat harus mencapai jumlah 15 persen dari hadirin untuk dapat dianggap sebagai satu kelompok. Kalau tidak demikian, mereka harus bergabung dengan kelompok lainnya.
David Skidmore, profesor ilmu politik di Drake University, perlu waktu untuk menetapkan pilihan pertamanya, Senator Massachusetts Elizabeth Warren. Namun pilihannya pada putaran kedua akan berbeda.
“Banyak orang masih belum dapat memutuskan, mungkin bahkan hingga hari ini,” jelasnya.
Itu sebabnya terhubung dengan sebanyak mungkin pendukung pada hari-hari terakhir menjelang kaukus di Iowa menjadi penentu penting bagi para kandidat yang bersaing merebut tempat teratas. Sanders, Warren, Klobuchar, mantan wakil presiden Joe Biden dan mantan walikota South Bend India Pete Buttigieg adalah para kandidat yang bersaing ketat dalam jajak pendapat umum.
Meskipun partisipasi pemilih dalam kaukus lebih rendah daripada dalam pemilu, partai Demokrat di Iowa masih mengharapkan partisipasi yang lebih tinggi daripada biasanya untuk memilih penantang yang mereka yakini sebagai calon terbaik dalam menghadapi calon partai Republik, Presiden Donald Trump, dalam pemilu November mendatang. Dan mereka menyambut baik perhatian terhadap proses pemilihan kandidat Demokrat di Iowa.
Seperti yang dikemukakan salah seorang pemilih, Aubrey Christensen. “Sedikit mengintimidasi, karena ada banyak pendapat yang dikemukakan. Tetapi saya pikir itu sehat, selama tidak ada yang terlalu marah selama proses ini. Itu adalah pengalaman belajar yang baik.”
Proses pemilihan ini selanjutnya tidak akan melambat begitu pemenang ditetapkan di Iowa. Sorotan selanjutnya beralih ke New Hampshire, dan pemilihan pendahuluan di sana sepekan kemudian.
(Salman Mardira)