TANGSEL - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkap perbedaan antara paparan radiasi limbah radioaktif mengandung Cesium 137 di Batan Indah, dengan radiasi akibat kecelakaan Cesium 137 di Fukushima, Jepang dan Chernobyl, Ukraina.
Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohhar, membenarkan jika radiasi Cesium 137 di Batan Indah sama dengan paparan radiasi Cesium 137 yang pernah terjadi Fukushima dan Chernobyl.
"Itu memang benar. Tapi kalau keberadaan cesium karena kecelakaan atau kebocoran fasilitas nuklir, itu pasti ada temannya, bukan single entitas. Ada banyak radioaktif nuklir lain pasti akan masuk kesana," katanya kepada Okezone, Minggu (16/2/2020).
"Tapi yang ada disini adalah singel entitas, hanya cesium 137. Artinya ini hanya sebenarnya terkait nanti pemanfaatan cesium 137 untuk keperluan yang lain, biasanya di bidang industri," imbuhnya.
Baca Juga: Ada Longsor, Tol Cipularang Masih Aman Dilintasi
Menurut dia, di antara industri-industri yang menggunakan Cesium 137 adalah industri kertas dan baja. Pada industri itu, Cesium 137 diperuntukkan bagi penghitungan ketebalan pada hasil produksi yang ada. Misalnya, untuk menghitung ketebalan lembaran kertas atau lembaran ketebalan baja.