MANTAN Wakil Presiden (Wapres) Joe Biden dan Senator Vermont Bernie Sanders menjadi calon terdepan untuk menjadi kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat menyusul hasil pemilihan pendahuluan serentak di 14 negara bagian yang disebut "Super Tuesday".
Biden mendapat dorongan besar dalam upayanya ke Gedung Putih setelah pada Selasa, 3 Maret 2020, memenangi sedikitnya 9 dari 14 negara bagian. Sementara Sanders unggul di Negara Bagian California, dengan jumlah delegasi terbesar.
BACA JUGA: Bernie Sanders Kembali Raih Keunggulan di Kaukus Nevada
Persaingan pencalonan presiden dari Partai Demokrat telah merampingkan kancah persaingan yang sebelumnya ramai kandidat, dengan lebih dari 20 kandidat, menjadi persaingan dua kandidat setelah hasil pemilihan pendahuluan yang kuat pada Selasa untuk Biden dan Sanders.
Biden memenangi sembilan negara bagian, termasuk negara bagian Texas, yang kaya delegasi dan menjadi kemenangan mengejutkan setelah jajak pendapat nasional sebelumnya menunjukkan Sanders memimpin di sana. Sementara Biden kuat di wilayah Selatan, merebut Virginia, North Carolina, Alabama, Oklahoma, Tennessee dan Arkansas, bersama dengan Minnesota dan Massachusetts.
Sanders meraih negara bagian dengan delegasi terbanyak, California, serta Colorado, Utah, dan Vermont.
Kedua kandidat masih bersaing ketat pada Rabu pagi, 4 Maret 2020, di Maine.
Dalam rapat umum yang digelar pada Selasa malam di Vermont, Sanders mengatakan dirinya percaya diri dan mengatakan ia tidak hanya akan menjadi calon Partai Demokrat, namun juga akan mengalahkan Presiden Partai Republik Donald Trump.
BACA JUGA: Pete Buttigieg Akhiri Kampanyenya di Pilpres AS 2020
"Kita tidak bisa mengalahkan Trump dengan cara-cara politik lama yang sama. Yang kita butuhkan adalah politik baru yang membawa warga kelas pekerja ke dalam gerakan politik kita, yang membawa kaum muda ke dalam gerakan politik kita, dan yang pada November akan menciptakan jumlah tertinggi pemilih dalam sejarah politik Amerika," kata Sanders sebagaimana dilansir VOA, Kamis (5/3/2020).
“Kita akan memenangkan nominasi partai Demokrat dan mengalahkan presiden (Trump) yang paling berbahaya dalam sejarah negara ini,” tambahnya.
Sementara kemenangan Biden terjadi tiga hari setelah kemenangannya di Negara Bagian South Carolina. Kemenangan itu mencerminkan kekuatan baru dalam persaingan untuk melawan Trump dalam pemilihan nasional November. Biden memenangkan persaingan di South Carolina karena dukungan kuat dari pemilih Amerika keturunan Afrika.
Perlombaan untuk menjadi kandidat calon presiden partai Demokrat itu mengerucut pada Senin, 2 Maret 2020, setelah mantan walikota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg dan senator Minnesota Amy Klobuchar mengundurkan diri dan menyatakan dukungan bagi Joe Biden.
Miliarder Michael Bloomberg, yang juga mantan walikota New York, juga mengundurkan diri setelah hanya menang di teritori Amerika di kepulauan Samoa. Bloomberg menyatakan ia kini mendukung Joe Biden.
(Rahman Asmardika)