Alih-Alih Sejahtera, ABK WNI Diperbudak Kapal China

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Senin 11 Mei 2020 13:30 WIB
Momen ABK WNI dilarung ke laut oleh kru kapal berbendera China. (Foto/KFEM/BBC)
Share :

BERITA dari media Korea Selatan viral. Laporan itu memuat sebuah video yang menunjukkan kru kapal yang sedang membuang mayat ke laut. Kemudian diketahui, jenazah adalah seorang anak buah kapal (ABK) berkebangsaan Indonesia. Ari, namanya. Usianya baru 24 tahun.

Kasus membuang mayat ternyata tidak sekali. Sebelumnya, sudah ada 2 ABK yang dibuang ke laut, mereka Alphata (19) dan Sepri (24). Ketiga ABK yang dibuang ke laut itu bekerja di kapal berbendera China bersama 15 ABK Indonesia lainnya.

Para ke 18 ABK Indonesia itu bekerja berpindah-pindah. Kadang bekerja di kapal Long Xing 629, Long Xing 802, Long Xing 605 dan Tian Yu 08. Keempat kapal tersebut milik perusahaan Dalian Ocean Fishing Co., Ltd asal China.

Salah seorang ABK Indonesia yang bekerja di kapal itu kepada BBC mengatakan, bahwa dia tidak kuat bekerja di kapal Long Xing 629. BR, inisial ABK Indonesia itu tak kuat bekerja jam kerja di luar batas.

"Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi," ujarnya yang sudah bekerja selama sekitar 14 bulan di kapal Long Xing 629.

"Setiap hari begitu."

Tim kuasa hukum para ABK yang tergabung dalam DNT Lawyers mengatakan ke 15 ABK Indonesia yang berada di Kapal Long Xing 629 dipindahkan ke Kapal Tian Yu 8 dan Long Xing 605 sesaat akan di Busan, Korsel.

Sementara kapal Long Xing 629 beserta ABK China melanjutkan pelayaran kembali ke China.

Para ABK Indonesia menjalani karantina sesuai prosedur penanganan penyebaran virus corona. Saat menjalani wawancara ditemukan bukti secara kuat adanya eksploitasi dan kemungkinan perdagangan orang.

Gaji belum dibayar

MY, 20 tahun mengatakan bahwa dia kerap tidur hanya 3 jam. Sisanya membanting tulang mencari ikan.

"Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam," ungkap Pria lulusan SMK di Kepulauan Natuna, Riau kepada BBC.

"Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam," ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya