Kericuhan ini bermula dari desakan warga agar Kepala Desa Mompang Julu, mengundurkan diri atau diberhentikan. Itu karena ia dinilai tidak transparan dalam penyaluran dana bantuan sosial tunai covid-19, serta dalam pengelolaan dana Desa Mompang Julu sejak 2018.
Dalam aksinya, warga yang awalnya hanya berorasi kemudian melakukan pemblokiran jalan lintas sumatera utara, Medan-Padang yang ada di desa mereka. Aksi pemblokiran jalan itu kemudian coba dibubarkan polisi karena telah mengganggu kepentingan para pengguna jalan.
Namun bukannya mengikuti arahan polisi, warga malah menyerang petugas dengan batu secara membabi buta. Enam polisi terluka dalam kericuhan itu.
Baca Juga : Ricuh Demo Pembagian Bansos di Madina, Bupati: Ada yang Menunggangi
(Erha Aprili Ramadhoni)