Nilai komoditas perdagangan yang melewati Laut Cina Selatan setiap tahun adalah USD3,37 triliun atau sepertiga dari total perdagangan maritim dunia. Sekitar 80 persen dari impor energi China dan 39,5 persen dari total perdagangan mereka juga melewati Laut Cina Selatan.
Sejak 2013 China mulai melakukan pembangunan di Kepulauan Spratly dan Paracel. Tindakan ini memicu kecaman internasional.
Pada 2015 Amerika bersama beberapa negara lain, termasuk Prancis dan Inggris, memberlakukan kebijakan yang disebut kebebasan operasi navigasi di Laut Cina Selatan.
(Rahman Asmardika)