Protes yang melibatkan sejumlah besar aktivis muda itu segera berkembang menjadi gerakan pro-demokrasi yang lebih luas yang juga menuntut penyelidikan atas dugaan kebrutalan polisi.
Beberapa insiden terkenal, termasuk dugaan serangan tiga serangkai terhadap pengunjuk rasa yang lambat ditanggapi oleh polisi, dan bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa dan polisi, menyebabkan hubungan yang semakin memburuk.
Ribuan orang, termasuk pelajar dan anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun, telah ditangkap sehubungan dengan protes anti-pemerintah.
(Rahman Asmardika)