ISLAMABAD - Seorang ulama terkemuka Pakistan dan sopirnya ditembak mati dalam sebuah serangan yang diduga terkait sektarian.
Maulana Adil Khan sedang dalam perjalanan pulang pada Sabtu (10/10/2020) malam ketika beberapa pria bersenjata yang mengendarai sebuah motor menghujani mobilnya dengan peluru di sebuah kawasan pasar di Karachi.
BACA JUGA: Kota di Pakistan Membara Akibat Kasus Pembunuhan Gadis Cilik
Khan, seorang akademisi dari sekte Sunni Doebandi, mengelola pesantren yang diberi nama Jamia Farooqia, di Karachi, kota terbesar di Pakistan yang berpenduduk 15 juta orang.
Selama bertahun-tahun, Karachi telah mengalami kekerasan politik, sektarian dan militan yang telah menyebabkan ribuan tewas. Namun, para pejabat mengatakan berbagai operasi keamanan selama bertahun-tahun telah menyebabkan situasi membaik di kota pelabuhan itu, meskipun beberapa serangan yang terisolasi masih terjadi.
Condemnable targeted killing of Maulana Adil of Jamia Farooqia in Karachi this evening. My govt has known & I have repeatedly stated this on TV, since last 3 months India's attempts to target kill Aalims from Sunni & Shia sects to create sectarian conflict across the country. pic.twitter.com/HbhJ0o16zB
— Imran Khan (@ImranKhanPTI) October 10, 2020
Perdana Menteri Imran Khan mengecam pembunuhan ulama itu dan menyalahkan India yang menurutnya berusaha menyulut konflik sektarian di Pakistan.
"Pemerintahan saya sudah tahu & saya berulang kali menyatakan ini di TV, sejak 3 bulan lalu India berusaha untuk membunuh para akademisi dari sekte Sunni & Syiah untuk menciptakan konflik sektarian di seluruh negara ini," cuit Khan lewat Twitter sebagaimana dilansir VOA.
BACA JUGA: Mantan Hakim di Pakistan Dihukum Mati karena Ikut Atur Pembunuhan
Dia mengatakan bahwa agen-agen keamanan Pakistan telah mencegah "beberapa upaya itu" dalam beberapa bulan belakangan. "Ulama kita dari semua sekte harus memastikan agar warga tidak terjebak dalam plot India untuk mendestabilisasi Pakistan," tambah Khan.
India belum segera mengomentari tuduhan itu.
(Rahman Asmardika)