Senada dengan Delisya, siswa kelas XII SMK 10 Semarang, Irvan Rizki juga menolak keras provokasi terhadap pelajar untuk ikut serta dalam aksi anarkis. Sebab, tak hanya merusak fasilitas umum tetapi juga merugikan mereka sendiri.
“Kami enggak mau nama SMK akhirnya jadi jelek karena pelajarnya terprovokasi ikut demo,” katanya.
Baca Juga : Nyanyi Tanpa Masker Jadi Viral, Ganjar Tegur Wali Kota Semarang
Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Sudarto, secara tegas menolak aksi anarki dan provokasi terhadap siswa atau pelajar. Sudarto sebagai anggota Komite Seklolah sekaligus wali murid menyesalkan aksi demo yang ternyata melibatkan banyak siswa.
“Tolong jangan provokasi anak-anak kami, anak kami ingin berprestasi, jangan bunuh anak-anak kami,” tegas Sudarto dalam orasinya.
(Angkasa Yudhistira)