PERDANA Menteri Islandia Katrín Jakobsdóttir terlihat tetap tenang saat gempa berkekuatan 5,5 skala Richter mengguncang kediamannya dan menghentikan wawancara langsungnya dengan Washington Post.
Dalam video yang diunggah BBC, Jakobsdóttir tampak sedang berbicara mengenai pengujian virus corona ketika sekelilingnya berguncang keras membuatnya terkejut dan melihat sekitar.
“Ya Tuhan ada gempa bumi,” kata Jakobsdóttir kepada lawan bicaranya di kamera.
Namun, dia tidak butuh waktu lama untuk menenangkan dirinya, “Maaf , baru saja ada gempa bumi, wow... Yah ini Islandia,” lanjutnya sambil tertawa.
Iceland Prime Minister Katrín Jakobsdóttir was discussing the coronavirus’ effect on the tourism industry and how the nation is approaching testing when she was interrupted by an earthquake. https://t.co/47Thh6hy5M #postlive pic.twitter.com/3rWjrIczXm
— Washington Post Live (@postlive) October 20, 2020
Tampak tenang, Jakobsdóttir kemudian melanjutkan wawancara, menyelesaikan menjawab pertanyaan seraya mengonfirmasi dirinya baik-baik saja.
“Rumah masih kuat, jangan khawatir.”
Jakobsdottir, (44 tahun), telah menjadi Perdana Menteri Islandia sejak 2017.
Gempa berkekuatan 5,6 melanda pada Selasa sore 10 kilometer barat daya Hafnarfjordur, kota pantai dekat ibu kota Reykjavík, menurut Survei Geologi Amerika Serikat, yang mengukur gempa di seluruh dunia. Getaran menyebabkan laporan kerusakan di sekitar ibu kota. Gempa bumi biasa terjadi di Islandia, yang menandakan lanskap luas yang dihiasi puluhan gunung berapi.
Diwartakan CNN, Jakobsdottir bukanlah pemimpin dunia pertama yang diinterupsi oleh gempa tahun ini; Pada Mei, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sedang membahas pencabutan pembatasan virus korona ketika gempa bumi berkekuatan 5,8 melanda di dekat Ibu Kota Wellington.
Saat kamera berguncang, Ardern yang masih tersenyum mengatakan kepada pembawa acara Newshub AM, Ryan Bridge, "Kami hanya mengalami sedikit gempa bumi di sini, cukup, getaran yang cukup lumayan di sini."
(Rahman Asmardika)