JAKARTA - Sebanyak 2.107 warga terpaksa mengungsi akibat bencana banjir, dan tanah longsor di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, dari keseluruhan warga yang mengungsi tersebut, ada sebanyak 995 warga mengungsi di SD Madureja dan 1.112 warga di sekolah dasar lainnya dan rumah panggung Sidobunder.
Adapun bencana yang terjadi sejak Senin 26 Oktober 2020 tercatat telah berdampak pada 13 kecamatan di Kabupaten Kebumen. Adapun rinciannya adalah Kecamatan Prembun, Kecamatan Alian, Kecamatan Kebumen, Kecamaatan Karanganyar, Kecamatan Kemit, Kecamatan Puring dan Kecamatan Sempor.
Baca juga:
Banjir Cilacap Meluas, 7.949 Jiwa Terdampak
Ibu Guru Terseret Banjir Besar di Kebumen
Diguyur Hujan Deras, Puluhan Desa di Kebumen Dilanda Banjir dan Longsor
Kemudian Kecamatan Padureso, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Karanggayam dan Kecamatan Rowokele.
"Hingga sejauh ini, bencana tersebut telah mengakibatkan kerugian materil meliputi 5 unit rumah rusak berat, 10 unit rumah rusak sedang, 52 unit rumah rusak ringan, 2 sarana pendididikan, 36 titik jalan, 3 unit jembatan, 3 unit tanggul terdampak," ujar Jati dalam keterangannya, Sabtu (31/10/2020).
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir dan longsor tersebut, BPBD Kabupaten Kebumen terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Muspika, TNI/POLRI dan Relawan.