Presiden terpilih AS, Joe Biden, telah mengisyaratkan keinginannya untuk bergabung kembali ke dalam perjanjian nuklir, dan menawarkan kepada Iran sebuah "jalan yang dapat dipercaya menuju diplomasi."
Sebagai tanggapannya, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya akan memanfaatkan "setiap peluang" untuk "melepaskan beban dari pundak rakyat kami akibat penerapan sanksi".
Ekonomi Iran terpuruk sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir dan kembali menerapkan sanksi dengan sasaran sektor minyak dan perbankan.
Iran menegaskan program nuklirnya bersifat damai, tetapi para pengamat mengatakan 20% dari uranium yang diperkaya sudah cukup membuat uranium menjadi senjata.
(Rahman Asmardika)