"Kita bisa melihat muncul banyak kobaran api di bagian bawah nah inilah yang kemudian menyebabkan di bagian bawah ini pula terjadi temperatur yang relatif tinggi apabila ada objek di bagian bawah yang terkena tetesan tadi maka objek tersebut dapat turut terbakar ketika temperaturnya mencapai temperatur pecah kaca maka panasnya akan masuk ke dalam ruangan," tambahnya.
Di samping itu kata Yulianto, Gedung Kejaksaan Agung sendiri mendorong penjalaran api lantaran sistem yang ada dalam gedung tidak mampu memadamkan api. Akibatnya api menjalar ke sejumlah ruangan yang ada.
"Peristiwa ini kurang lebih sama dengan peristiwa yang terjadi di Grenfell Tower (di London, Inggris)," tandasnya.
(Rahman Asmardika)