CHINA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) langsung membahas peluncuran roket China yang sukses di Twitter. Namun cuitan itu juga meminta agar China membagikan data yang didapatkan ke dunia internasional.
“Dengan Chang’e 5, China telah meluncurkan upaya untuk bergabung dengan AS & bekas Uni Soviet dalam mendapatkan sampel bulan. Kami berharap China membagikan datanya dengan komunitas ilmiah global untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Bulan seperti yang dilakukan misi Apollo & program Artemis,” cuit NASA.
Menurut NASA, tugas utama misi ini adalah untuk mengebor hingga dua meter di bawah permukaan bulan dan mengumpulkan sekitar dua kilogram batu dan puing-puing lainnya untuk dibawa kembali ke Bumi.
Ini akan menjadi kesempatan pertama yang dimiliki para ilmuwan untuk mempelajari materi bulan yang baru diperoleh sejak misi Amerika dan Rusia pada 1960-an dan 1970-an.
(Baca juga: Di-bully di Snapchat, Anak Ini Akhiri Hidupnya)
Astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell mengatakan pihaknya optimis China bisa melakukannya.
Seperti diketahui, China berhasil meluncurkan misi ambisius Chang’e-5 ke ruang angkasa, yang akan mendarat di bulan untuk mengumpulkan sampel material dari permukaan bulan untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
Roket Long March-5 lepas landas sekitar pukul 15:35 waktu setempat di lokasi peluncuran Wenchang di Provinsi Hainan untuk menjadi saksi kemajuan besar dalam program luar angkasa negara itu.
Wahana ini dijadwalkan akan melepaskan pendarat di bulan yang akan mengebor ke permukaan dan mengumpulkan tanah dan batu untuk diangkut ke pendarat.
Ascender kemudian akan lepas landas ke modular yang mengorbit, lalu sampel akan dimasukkan ke dalam kapsul untuk perjalanan kembali ke Bumi. Misi tersebut direncanakan berlangsung selama 23 hari.
Dianggap sebagai misi bulan paling ambisius di China, ekspedisi tersebut dapat meningkatkan pemahaman manusia tentang bulan, usia dan sumber dayanya, serta tata surya secara lebih umum.
Menurut deskripsi misi NASA, empat modul dari pesawat luar angkasa Chang’e-5 dikirim ke luar angkasa dengan roket Long March-5 dari pusat peluncuran Wenchang di sepanjang pantai provinsi pulau selatan Hainan.
Adapun booster wahan ini masing-masing memiliki dua mesin, berisi minyak tanah cair dan oksigen cair, terpisah dari roket, sehingga nantinya roket bisa melanjutkan jalurnya ke bulan.
Dikutip Daily Mail, beberapa menit setelah lepas landas, pesawat ruang angkasa itu terpisah dari roket tahap pertama dan kedua dan menyelinap ke orbit transfer Bumi-bulan.
Roket yang berukuran panjang 57 meter dan berat 870 ton ini dipindahkan ke landasan peluncuran secara keseluruhan pada Selasa (17/11) pekan lalu. Roket diposisikan l berdiri secara vertikal di atas platform peluncuran seluler yang bergerak di atas rel.
Setelah melakukan perjalanan tiga hari dari Bumi, waktu pendarat Chang’e-5 di bulan dijadwalkan menjadi lebih singkat. Wahana ini hanya dapat bertahan sekitar 14 hari, karena tidak memiliki unit pemanas radioisotop yang hanya dimiliki penjelajah bulan China saat ini, Chang’e-4, untuk menahan malam bulan yang membeku.
Diluncurkan sebagai pesawat ruang angkasa tunggal, Chang’e-5 sebenarnya terdiri dari pendarat, modul layanan, dan kapsul balik.
Rencananya, pendarat akan menggali material dengan bor dan lengan robotiknya dan mentransfernya ke ascender, yang akan lepas landas dari bulan dan berlabuh dengan kapsul servis. Bahan-bahan tersebut kemudian akan dipindahkan ke kapsul kembali untuk perjalanan pulang ke Bumi.
Nantinya mayoritas sampel yang akan dikumpulkan akan dikirim ke Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing dan tidak jelas apakah ilmuwan AS akan memiliki akses.
Insinyur pengawas penyelidikan Peng Deyun mengatakan misi ini akan berlangsung selama 23 hari. Seluruh misi akan terdiri dari 11 tahap, termasuk 23 tugas kontrol orbit utama dan enam'tugas pemisahan utama. Tim yakin proyek tersebut akan sukses.
Peluncuran ini juga menandai pertama kalinya dalam empat dekade usaha yang dilakukan China untuk berusaha membawa batu dan puing-puing dari bulan ke Bumi.
Sebelumnya China telah mendarat dua kali di bulan dengan misi Chang’e-3 dan Chang’e-4, serta menunjukkan misi uji coba Chang’e-5 pada 2014 yang dapat dinavigasi kembali.
(Amril Amarullah (Okezone))