Laporan ADF menyebutkan telah terjadi pembunuhan "tahanan, petani atau warga sipil" pada 2009-2013. Dikatakan 25 tentara pasukan khusus telah ambil bagian dalam pembunuhan di luar hukum secara langsung atau sebagai "aksesori", di 23 insiden terpisah.
Laporan itu merekomendasikan dilakukannya penyelidikan terhadap total 36 insiden oleh polisi federal.
Perdana menteri Australia, Scott Morrison dan komandan militer tertinggi Australia Jendral Angus Campbell telah meminta maaf kepada Afghanistan atas insiden pembunuhan tersebut.
"Kami perlu memastikan bahwa ada keseriusan isi laporan ini ditangani di bawah sistem peradilan Australia oleh warga Australia sesuai dengan hukum kami," kata Morisson.
BACA JUGA: Menhan Australia Terkejut dan Malu Baca Laporan Kejahatan Perang
Sementara Kepala ADF, Jenderal, Angus Campbell pada Kamis (19/11/2020), mengatakan telah terjadi "budaya pejuang" di antara beberapa anggota pasukan khusus Australia yang bertugas di Afghanistan.