Ujang melihat, sebenarnya ketika melihat sejarah politik Ganjar, ada persoalan ketika namanya dikait-kaitkan dengan dugaan korupsi proyek e-KTP.
"Nah in juga kan menjadi persoalan sebenarnya. Jadi kalau publik itu melihatnya ringan-ringan saja, ingin melihat sosok baru di luar tokoh-tokoh mainstream sebelumnya," katanya.
Dikatakan Ujang, dalam beberapa waktu ke depan, survei politik masih akan terus terjadi dinamika. Apalagi, dalam menghadapi pilpres, pasti ada operasi-operasi khusus baik operasi yang dilakukan calon itu sendiri maupun yang dilakukan lawan politik.
"Dan Ganjar ini belum kena operasi yang dilakukan lawan politik. Ini bisa jadi nanti di tengah jalan atau di ujung pencapresan itu dimainkan lawan politik sehingga bisa jadi di ujung nanti misalkan surveinya stagnan atau surveinya turun," katanya.
Menurutnya, dalam kontestasi politik khususnya pilpres, kencang di awal belum tentu kencang di ujung. Lembek di awal belum tentu lembek di ujung. "Itu kayak lari maraton. Oleh karena itu, menjaga konsistensi itu menjadi penting. Begitu pula menjaga serangan lawan menjadi penting," pungkas Ujang.