Ditahan 30 Hari, AS dan Eropa Minta Kritikus Putin Alexei Navalny Dibebaskan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 19 Januari 2021 00:22 WIB
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Foto : Reuters)
Share :

Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Ketika Navalny diracun Agustus lalu dan pingsan dalam penerbangan internal di Siberia, dia diterbangkan ke Jerman untuk perawatan medis darurat. Saat dia pulih, dia berkata ingin kembali ke Rusia.

Pada hari Minggu dia menepati janjinya, ia pulang dengan menggunakan Pobeda Airlines meskipun ada peringatan bahwa dia akan ditangkap saat mendarat.

Pesawat itu penuh dengan wartawan, termasuk Andrey Kozenko dari BBC Russian Service.

Sesaat sebelum mendarat, pilot mengumumkan bahwa karena "alasan teknis", pesawat itu dialihkan dari bandara Vnukovo ke Bandara Sheremetyevo, pengumuman yang membuat para penumpang terkejut.

"Saya tahu bahwa saya benar. Saya tidak takut apa-apa," kata Navalny kepada para pendukungnya dan wartawan setelah mendarat, hanya beberapa menit sebelum dia ditahan. "Apakah kamu sudah lama menunggu saya?" katanya kepada penjaga perbatasan.

Dia mencium istrinya Yulia - yang terbang bersamanya dari Jerman - setelah petugas polisi memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan kekerasan fisik jika Navalny tidak mematuhi perintah untuk ikut bersama mereka.

Meskipun sudah mengajukan permohonan, pengacara Navalny tidak diizinkan untuk melakukan pendampingan.

Aktivis itu ditahan di sebuah kantor polisi di Moskow.

Sebelumnya pada hari Minggu, polisi dikerahkan dan penghalang logam dipasang di dalam bandara Vnukovo, tempat pesawat itu awalnya dijadwalkan untuk mendarat.

Media Rusia melaporkan bahwa sejumlah aktivis - termasuk Lyubov Sobol - telah ditahan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya