Mengapa Navalny ditahan?
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, petugas penjara Rusia mengatakan pemimpin oposisi itu "telah dicari sejak 29 Desember 2020 karena pelanggaran berulang selama masa percobaan". Ia menambahkan bahwa Navalny akan tetap ditahan sampai ada keputusan pengadilan.
Pihak berwenang menuduhnya melanggar aturan-aturan yang diberlakukan padanya setelah ia dihukum karena dituding melakukan penggelapan dan diganjar hukuman percobaan. Navalny selalu mengatakan kasus itu bermotif politik.
Sementara itu, jaksa Rusia telah meluncurkan kasus baru melawan Navalny atas tuduhan penipuan terkait transfer uang ke berbagai badan amal, termasuk ke Yayasan Anti-Korupsi miliknya.
Aktivis itu sebelumnya berpendapat bahwa Putin akan melakukan semua yang dia bisa untuk menghentikannya kembali ke Rusia dengan membuat kasus-kasus baru untuk menjeratnya.
Pihak berwenang Rusia sering kali mengklaim Alexei Navalny tidak populer di kalangan rakyat Rusia, bahwa dia bukan ancaman bagi Presiden Putin.
Tapi kepulangannya, lima bulan setelah diracun, disambut dengan operasi besar kepolisian pada hari Minggu (17/01).
Polisi anti huru hara bahkan mendorong pendukung Navalny keluar dari aula kedatangan di bandara Vnukovo, sebelum penerbangan dialihkan.
Musim panas lalu, tokoh oposisi Rusia yang paling menonjol itu diserang di Siberia, yang diduga dilakukan seseorang yang merupakan bagian dari petugas keamanan Rusia.
Keputusannya untuk pulang ke Rusia merupakan tantangan langsung bagi Vladimir Putin - dan menciptakan dilema bagi Kremlin.
Ada risiko bahwa Navalny akan dipandang menjadi martir politik, sosok seperti Nelson Mandela, dan memicu lebih banyak sanksi dari Barat.
Jika tak ada apapun yang dilakukan terhadapnya, maka kritikus Kremlin itu pasti akan menjadi duri pemerintah di tahun pemilihan yang penting.
(Erha Aprili Ramadhoni)