CHINA – Aksi kerusuhan atau penyerbuan ke Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) oleh massa dinilai sangat cocok dengan narasi anti-Amerika yang dilancarkan Beijing.
Bagi mesin propaganda China, kerusuhan itu dianggap sebagai contoh kemerosotan demokrasi.
Namun, para ahli mengatakan pendekatan itu bisa menjadi bumerang bagi China karena menunjukkan kekuatan sistem AS yang memungkinkan transfer kekuasaan secara damai dan penyelidikan dilakukan sesuai dengan aturan hukum.
Surat kabar Global Times yang dikendalikan partai yang berkuasa di China menerbitkan sebuah artikel berjudul "Model Demokrasi Sekarat, Amerika Tidak Bisa Perbaiki Citranya Setelah Kerusuhan Capitol." Artikel itu mengatakan Electoral College adalah sistem kuno yang tidak mampu memenuhi tantangan demokrasi modern.
(Baca juga: Pakistan Bebaskan Pria Terkait Pemenggalan Jurnalis AS)