AS Rilis Peringatan Ancaman Serangan Teroris dari Orang-orang yang Tak Puas dengan Hasil Pilpres

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 29 Januari 2021 05:39 WIB
Foto: VOA Indonesia
Share :

  • “Memobilisasi massa”

Penyerbuan Gedung Capitol terjadi saat Kongres mengadakan pertemuan untuk mengkonfirmasi kemenganan Joe Biden di pilpres.

Surat edaran yang dikeluarkan pada hari Rabu (27/01) mengatakan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri yakin ancaman yang meningkat selama "minggu-minggu setelah pelantikan presiden yang berjalan lancar".

"Informasi menunjukkan bahwa beberapa elemen ekstremis dengan latar ideologi, yang keberatan terhadap pelaksanaan kewenangan pemerintah dan [yang tak puas dengan] pergantian presiden ... bisa terus bergerak memobilisasi [massa] dan melakukan tindak kekerasan," demikian bunyi edaran itu.

Surat itu menambahkan bahwa beberapa "ekstremis kekerasan domestik ... mungkin menjadi makin berani" terdorong dari servuan di Gedung Capitol "untuk menargetkan pejabat terpilih dan fasilitas pemerintah".

Ini adalah peringatan publik pertama yang dikeluarkan departemen dalam waktu sekitar satu tahun.

Serangan terhadap Capitol mengejutkan seluruh negeri itu dan otoritas AS bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang bertanggung jawab.

Jaksa penuntut mengatakan sejauh ini mereka telah mengidentifikasi 400 tersangka dan menangkap 135 orang terkait kekerasan tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya