YANGON – Dugaan kudeta militer di Myanmar begitu kuat terdengar seiring ditangkapnya pemimpin Aung San Suu Ky dan para pejabat tinggi lainnya, termasuk Presiden Win Myint.
Mengutip laporan Reuters, seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk berkomentar.
Tak lama setelah laporan tersebut muncul, jaringan telepon dan internet di ibu kota juga putus.
Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partainya Suu Kyi, mengonfirmasi penangkapan para pejabat tinggi tersebut. Juru bicara NLD, Myo Nyunt, mengatakan Suu Kyi yang merupakan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1991 dibawa dan dikawal pada Senin pagi.
Juru bicara Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon jika Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditangkap pada dini hari.
Nyunt menduga dirinya akan ikut serta ditangkap. Dia mendesak masyarakat Myanmar untuk menahan diri dari segala respons terhadap perkembangan yang dapat membuat mereka melanggar hukum.
(Baca juga: Diduga Kudeta Militer Myanmar, Tentara Turun ke Jalan dan Internet Putus)
Penahanan para pejabat tinggi terjadi ketika pemerintah sipil Suu Kyi semakin berselisih dengan militer yang kuat. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum (pemilu) bulan November lalu. Pemilu itu secara telak dimenangkan NLD.
Sebelumnya, militer Myanmar telah mengatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai dengan hukum setelah komentar awal pekan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan kudeta.
(Baca juga: Suu Kyi Ditangkap, Begini Peta Politik Myanmar)
Komisi pemilihan Myanmar telah menolak tuduhan militer atas kecurangan suara, dengan mengatakan tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.
Konstitusi memiliki 25% kursi di parlemen untuk militer dan kontrol dari tiga kementerian utama dalam pemerintahan Suu Kyi.
(Susi Susanti)