Vaksin Sputnik V Rusia 92% Efektif Lawan Covid-19

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 03 Februari 2021 13:24 WIB
Vaksin Sputnik V. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Para ilmuwan pada Selasa (2/2/2021) memberikan lampu hijau pada vaksin Sputnik V Rusia, dengan mengatakan vaksin itu hampir 92% efektif dalam memerangi COVID-19. Pengumuman ini disampaikan berdasarkan hasil uji coba tahap akhir yang ditinjau oleh rekan sejawat (peer review) yang diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet.

Para ahli mengatakan hasil uji coba Fase III tersebut berarti dunia memiliki senjata efektif lain untuk melawan pandemi mematikan dan sampai batas tertentu dibenarkan keputusan Moskow untuk meluncurkan vaksin sebelum data akhir dirilis.

BACA JUGA: Masuk ke Indonesia, Harga Vaksin Covid-19 Rusia Tidak Akan Mahal

Hasil uji coba, yang disusun oleh pengembang dan penguji Sputnik V, Gamaleya Institute ini sejalan dengan data kemanjuran yang dilaporkan pada tahap awal uji coba, yang telah berjalan di Moskow sejak September.

“Pengembangan vaksin Sputnik V telah dikritik karena tergesa-gesa yang tidak pantas, mengambil jalan pintas, dan tidak adanya transparansi,” kata Ian Jones, profesor di University of Reading, dan Polly Roy, profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine sebagaimana dilansir Reuters.

"Tetapi hasil yang dilaporkan di sini jelas dan prinsip ilmiah vaksinasi telah dibuktikan," kata para ilmuwan, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, dalam komentar yang dibagikan oleh The Lancet. Vaksin lain sekarang dapat bergabung dalam perjuangan untuk mengurangi infeksi COVID-19.

BACA JUGA: Sputnik V, Vaksin Buatan Rusia Bikin Tubuh Kebal Corona 2 Tahun

Hasil uji coba itu disusun berdasarkan data uji coba dari 19.866 sukarelawan, seperempat dari mereka menerima plasebo, sementara sisanya divaksinasi dengan Sputnik V, kata para peneliti, yang dipimpin oleh Denis Logunov dari Gamaleya Institute, dalam jurnal The Lancet.

Sejak uji coba dimulai di Moskow, ada 16 kasus gejala COVID-19 yang tercatat di antara orang-orang yang menerima vaksin, dan 62 di antara kelompok plasebo, kata para ilmuwan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya