Demonstrasi Anti-Kudeta Myanmar, Polisi Hantam Pengunjuk Rasa dengan Meriam Air

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 08 Februari 2021 16:55 WIB
Polisi menggunakan meriam air memukul mundur demonstran dalam protes menentang kudeta di Nay Pyi Daw, Myanmar, 8 Februari 2021. (Foto: Reuters)
Share :

NAY PYI DAW - Polisi di ibu kota Myanmar Nay Pyi Daw telah menggunakan meriam air untuk menghalau para pekerja yang melakukan mogok nasional dan demonstrasi memprotes kudeta militer.

Ribuan orang mengambil bagian dalam protes jalanan hari ketiga, menyerukan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan agar demokrasi dipulihkan. Televisi Pemerintah memperingatkan pengunjuk rasa bahwa tindakan akan diambil jika mereka mengancam keselamatan publik atau "supremasi hukum".

BACA JUGA: Demonstrasi Anti-Kudeta Myanmar Masuki Hari Ketiga, Pekerja Lakukan Pemogokan Nasional

Demonstrasi itu terjadi sehari setelah Myanmar menyaksikan protes terbesarnya dalam lebih dari satu dekade.

Pekan lalu militer merebut kekuasaan setelah mengklaim tanpa bukti bahwa telah terjadi kecurangan pada pemilu November 2020. Mereka juga mengumumkan keadaan darurat selama setahun di Myanmar dan kekuasaan telah diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

Pemimpin pemerintahan Suu Kyi dan pejabat senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), termasuk Presiden Win Myint, telah dikenakan tahanan rumah.

Senin (8/2/2021) pagi, puluhan ribu orang telah berkumpul di Nay Pyi Daw untuk melakukan pemogokan, dengan kota-kota lain seperti Mandalay dan Yangon juga melaporkan jumlah yang signifikan, demikian dilaporkan BBC Burma. Para pengunjuk rasa termasuk guru, pengacara, pejabat bank dan pegawai pemerintah.

BACA JUGA: Aksi Terbesar Kudeta Myanmar, Penguasa Tutup Akses Internet

Sebuah video meriam air polisi yang diaktifkan di Nay Pyi Daw tampak menunjukkan pengunjuk rasa menggosok mata dan membantu satu sama lain setelah basah kuyup.

Kyaw Zeyar Oo, yang mengambil video tersebut, mengatakan kepada BBC bahwa dua kendaraan menyemprot pengunjuk rasa dengan "tanpa peringatan sebelumnya", sementara "massa melakukan protes damai di depan (polisi)".

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya