Pengacara Donald Trump Akan Ajukan Pembelaan Hanya dalam 1 Hari

Agregasi VOA, Jurnalis
Sabtu 13 Februari 2021 05:51 WIB
Pengacara Donald Trump
Share :

Mereka menampilkan puluhan cuitan Trump di layar-layar televisi di ruang Senat dari beberapa pekan menjelang pemilu, dengan mengemukakan klaim bahwa satu-satunya cara ia kalah dari Biden adalah jika pemilu itu dicurangi. Ia kemudian mengeluarkan lebih banyak lagi cuitan dengan klaim tanpa dasar setelah pemilu bahwa ia telah dicurangi hingga gagal meraih satu masa jabatan lagi di Gedung Putih.

Para manajer pemakzulan DPR juga memperlihatkan serangkaian klip video di mana perusuh mengamuk memasuki kompleks Capitol, sebagian besar dari mereka meneriakkan “Gantung Mike Pence!” sewaktu mereka memburu tanpa hasil wakil presiden Trump itu, yang menolak mengabulkan permintaan Trump agar menghalangi sertifikasi kemenangan Biden.

Pemberontak lainnya menyerbu kantor Ketua DPR Nancy Pelosi, berusaha untuk membunuh lawan politik lama Trump itu. Tetapi para petugas keamanan mengawal Pence ke ruang terpencil di Capitol dan membawa Pelosi ke tempat aman di luar Capitol, yang kerap dianggap sebagai simbol demokrasi Amerika itu.

Baca Juga : Biden Batalkan Pendanaan Tembok Perbatasan Trump

Para pengacara Trump secara luas mengklaim bahwa pidato Trump pada rapat umum tidak lama sebelum amukan di Capitol, di mana Trump mendesak para pendukungnya untuk “fight like hell” atau berjuang mati-matian, merupakan retorika politik yang diperbolehkan, yang diizinkan oleh Amandemen Pertama Konstitusi mengenai perlindungan kebebasan berbicara.

Tetapi Raskin mengatakan kepada Senat, “Apa yang disebut perilaku yang dapat dimakzulkan kalau bukan ini? Kalau Anda tidak mendapati Trump melakukan tindak pidana berat dan perbuatan tercela (standar bagi pernyataan bersalah atas tuduhan pemakzulan) Anda telah menetapkan standar baru yang sangat buruk bagi perilaku presiden.”

Manajer pemakzulan lainnya, Diana DeGette, mengutip banyak pemberontak yang menyerbu Capitol AS itu yang menyatakan mereka bertindak atas permintaan Trump.

Ia mengatakan massa “meyakini panglima tertinggi memerintahkan mereka. Pemberontak menjelaskan kepada polisi bahwa mereka hanya mengikuti perintah presiden.”

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya