Sebuah kelompok Islam Swiss terkemuka mengatakan itu adalah "hari yang gelap" bagi umat Islam.
"Keputusan hari ini membuka luka lama, semakin memperluas prinsip ketidaksetaraan hukum, dan mengirimkan sinyal yang jelas untuk mengucilkan minoritas Muslim," kata Dewan Pusat Muslim dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan pihaknya menantang keputusan di pengadilan.
Sementara itu, pemerintah Swiss telah menentang larangan tersebut dengan mengatakan bahwa negara tidak berhak mendikte apa yang dikenakan wanita.
Menurut penelitian University of Lucerne (dalam bahasa Jerman), hampir tidak ada orang di Swiss yang memakai burka dan hanya sekitar 30 wanita yang memakai niqab. Sekitar 5% dari 8,6 juta penduduk Swiss adalah Muslim, kebanyakan berasal dari Turki, Bosnia dan Kosovo.
Amnesty International juga menentang larangan tersebut dan menyebutnya sebagai "kebijakan berbahaya yang melanggar hak-hak perempuan, termasuk kebebasan berekspresi dan beragama".