Militer Targetkan Nakes, Sistem Kesehatan di Myanmar Nyaris Kolaps

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 27 April 2021 15:37 WIB
Foto: Reuters.
Share :

Beberapa layanan kesehatan umum yang masih buka telah dijaga oleh tentara.

Militer berupaya membujuk para dokter untuk kembali bertugas. Baru-baru ini militer bahkan meminta pejabat senior rumah sakit-rumah sakit besar untuk turun tangan.

Namun, sejauh ini upaya tersebut kurang berhasil.

Dr Mitchell Sangma mengatakan ada upaya menggelar layanan mendasar di dalam bangsal yang kekurangan staf dan di lahan parkir rumah sakit.

Namun, beberapa pengamat memandang bahwa banyak warga terlalu takut mengakses layanan dasar ini karena risau dengan keberadaan tentara atau takut ada aksi balasan dari sesama warga karena mereka berinteraksi dengan militer.

Situasi ini menyebabkan beberapa rumah sakit swasta—yang banyak terdapat di kota-kota besar—benar-benar kewalahan. Awalnya sejumlah RS itu mencoba menanggung biaya untuk para pasien, tapi langkah ini telah berhenti.

"Hal ini membuat sebagian besar masyarakat tidak punya akses ke layanan vital yang kadang menyelamatkan nyawa," kata Joy Singhal, ketua delegasi Myanmar untuk Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah.

'Sistem yang rusak'

Kudeta yang terjadi di tengah pandemi justru memperparah keadaan.

Dr Singhal mengatakan sistem layanan kesehatan Myanmar memulai rencana vaksinasi pada Januari lalu. Namun, orang-orang yang terlibat dalam rencana itu kini "tidak lagi di sini".

"Kami menghadapi krisis yang bakal terjadi di tengah Covid," kata Dr Singhal.

"Perkumpulan massa, tiada testing, dan kurangnya akses ke perawatan, semuanya menimbulkan risiko besar bagi kesehatan masyarakat," tambahnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya