TEL AVIV - Puluhan orang tewas terinjak-injak dan terhimpit dalam sebuah festival api unggun keagamaan di Israel pada Jumat (30/4/2021). Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyebut insiden itu sebagai "bencana besar".
Insiden itu terjadi puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks memadati makam orang bijak abad ke-2 Rabbi Shimon Bar Yochai di Galilea untuk memperingati Lag B'Omer, festival tahunan yang mencakup doa sepanjang malam, lagu-lagu mistis, dan tarian.
BACA JUGA: Yordania Kecam Israel Setelah Puluhan Yahudi Masuki Masjid Al Aqsa
Saksi mata mengatakan orang-orang sesak napas atau diinjak-injak di lorong yang padat selama festival, beberapa bahkan tidak diketahui sampai pengumuman untuk membubarkan kerumunan dikumandangkan.
Helikopter telah mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit di Israel utara, kata layanan ambulans Magen David Adom (MDA). Militer Israel mengatakan pasukan pencarian dan penyelamatan dan tim medis dikerahkan.
Petugas ambulans menggambarkan insiden itu sebagai penyerbuan dan mengatakan 103 orang terluka, termasuk puluhan tewas. Channel 12 menyebutkan jumlah korban tewas 40 orang. Ini termasuk anak-anak, kata saksi mata.
"Kami berdiri dan menunggu teman-teman kami, kami akan masuk ke dalam untuk menari dan sebagainya dan tiba-tiba kami melihat paramedis dari MDA berlari, seperti mid-CPR pada anak-anak," kata Shlomo Katz, seorang saksi mata kepada Reuters.
BACA JUGA: Petinggi Yahudi Israel: Saat Pesach Ganja Boleh Dikonsumsi
Video yang diposting di media sosial menunjukkan adegan kacau ketika pria Ultra-Ortodoks memanjat melalui celah di lembaran besi bergelombang yang robek untuk melarikan diri dari himpitan. Mayat-mayat tergeletak di atas tandu di koridor, ditutupi selimut foil.
"Kami mengira mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan. Tidak ada yang membayangkan bahwa ini bisa terjadi di sini. Sukacita menjadi duka, cahaya terang menjadi kegelapan yang pekat," kata seorang peziarah yang menyebut namanya Yitzhak kepada Channel 12.