Manuver Presiden AS Joe Biden Hadang Hegemoni Tiongkok

Yaomi Suhayatmi, Jurnalis
Selasa 18 Mei 2021 20:17 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Share :

Ketegangan hubungan AS-Tiongkok kembali berlanjut. Hal ini dipicu oleh kedatangan delegasi dari Washington ke wilayah Taiwan. Delegasi yang datang ke Taipei adalah mantan senator AS Chris Dodd serta mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Richard Armitage dan James Steinberg pada April lalu. Sebelumnya Tiongkok juga dibuat gerap dengan aksi AS yang mengundang perwakilan Taiwan untuk hadir dalam pelantikan Presiden Joe Biden pada 20 Januari lalu.

Joe Biden Kembali Fokus ke Isu Global Kontemporer, suka tidak suka akan kembali berhadapan dengan Tiongkok soal HAM

Salah satu yang paling khas dari warna Partai Demokrat adalah concern terhadap isu-isu kontemporer global selain politik. Kepimpinan Joe Biden juga menjadi momen kembalinya AS ke panggung climate change yang ditandatangani di Paris yang sejak 2017 ditinggalkan AS di bawah kepempinan Trump. Kembalinya sang negara adidaya terhadap isu-isu lingungan hidup dipastikan juga akan diberangi dengan konsentrasi terhadap isu-isu HAM.

Sebagaimana terhadulunya, kepemimpinan Biden dari Partai Demokrat juga dipastikan akan kembali konsern dengan masalah-masalah penegakan HAM. Seperti diketahui, Tiongkok telah berkali-kali mendapatkan peringataan keras dari AS maupun PBB terkait dugaan adanya tindakan diskriminasi dan genosida demografi terhadap penduduk muslim minoritas Uighur di Xianzi.

AS selama ini menjunjung tinggi hak asasi manusia dan akan terus bekerja sama dengan sekutu untuk menyerukan kepada Tiongkok agar menghentikan kekerasan pada etnis Uighur dan kebijakannya di Hong Kong. Presiden AS mengatakan dia akan mengundang 'aliansi demokrasi' ke Gedung Putih 'untuk membahas masa depan' dan memastikan semua orang memiliki pandangan yang sama terkait dengan sepak terjang Tiongkok.

Maka dari itu, persoalan HAM Uighur bukan tak mungkin akan kembali memicu konflik antara AS dan Tiongkok. Sebaliknya, Tiongkok yang dituding melakukan pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim Uighur, melancarkan tudingan balik bahwa AS sangat rasialis terhadap kulit hitam terbukti dengan merebaknya Black Live Matters dan isu-isu HAM di dalam negeri AS lainnya.

Begitulah beberapa diantara bibit pertikaian antara Tiongkok dan AS, selalu saja ada alasan yang mengemuka akibat adanya kompetisi diantara mereka. Sejak hampir satu dekade terakhir perhatian dunia internasional disuguhkan dengan konflik antara dua negara super power AS dan Tiongkok sebagai emerging power dari Asia.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya