Seiring dengan itu, bantuan sembako diulurkan kepada warga yang rumahnya terdampak langsung. Untuk tembok retak, warga mendapat bantuan material semen. Bantuan sembako, kata Kholik diharapkan bisa meringankan beban warga. Dalam musibah ini tidak ada warga yang mengungsi.
Aktivitas warga kembali normal, termasuk bergotong royong melakukan pembenahan di lingkungan masing masing.
"Aktivitas warga kembali normal. Bantuan sembako merupakan kebutuhan dasar," papar Kholik.
Sementara sesuai catatan BPBD Kabupaten Blitar, jumlah kerusakan bangunan akibat gempa Jumat (21/5) tidak sebesar 10 April lalu.
Pada gempa sebelumnya, jumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Blitar mencapai 270 unit. Bahkan gempa sampai merusak sejumlah ruangan gedung DPRD Kabupaten Blitar. Proses verifikasi kerusakan bangunan, yakni terkait dengan pencairan bantuan dari pusat, hingga kini masih berjalan.
(Awaludin)