Perjanjian itu mendorong pemberontak untuk membuka pembicaraan damai di Qatar September lalu bersama tim yang mewakili pemerintah Kabul. Islamabad dipuji karena membujuk Taliban untuk terlibat dalam apa yang secara resmi disebut negosiasi intra-Afghanistan.
(Baca juga: Malaysia: 82.000 Anak-anak dan Bayi Kena Covid-19)
Namun, dialog tersebut sebagian besar menemui jalan buntu, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan karena menghambat proses perdamaian.
Sumber-sumber pejabat tinggi Pakistan, pada Selasa (1/6) mengatakan Islamabad berperan dalam memecahkan kebuntuan, dan Afghanistan diharapkan kembali ke meja perundingan akhir pekan ini, mungkin Kamis, antara lain untuk membahas pengurangan permusuhan di medan perang yang mematikan di Afghanistan serta masalah-masalah mendesak lainnya.
(Susi Susanti)