PAKISTAN - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Rabu (2/6) memperingatkan jika pihak-pihak yang berperang di Afghanistan gagal mencapai kesepakatan perdamaian, "anarki" akan pecah di negara tetangganya yang dilanda gejolak itu setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu. Situasi itu akan mengancam stabilitas regional.
Khan menyampaikan peringatan itu sehari setelah Washington mengatakan hampir separuh dari pasukan dan peralatan AS telah ditarik kembali ke AS atau dihancurkan sejak penarikan secara resmi dimulai pada 1 Mei lalu.
Penarikan itu adalah hasil dari kesepakatan Februari 2020 yang dirundingkan AS dengan Taliban di Afghanistan, yang melancarkan pemberontakan mematikan terhadap pemerintah Kabul yang didukung internasional.
“Sangat penting bagi Afghanistan untuk memiliki penyelesaian politik dan stabilitas ketika Amerika pergi dan pemerintahan yang dibentuk dengan konsensus bisa mencegah negara terjerumus ke dalam anarki,” terangnya.
Pemimpin Pakistan itu berbicara pada konferensi pers di Islamabad bersama tamunya, Presiden Emomali Rahmon dari Tajikistan yang juga berbatasan dengan Afghanistan. Ia menekankan perlunya negara-negara regional bersama-sama mendorong rekonsiliasi politik di Afghanistan. Khan mengatakan itu akan membantu meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi yang sangat dibutuhkan kawasan tersebut.