Wanita Minoritas Syiah Lawan Ekstremisme dengan Karate

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 07 Juni 2021 05:49 WIB
Perempuan minoritas syiah di Pakistan (Foto: Reuters)
Share :

"Sayangnya ketika pengajar (instruktur) karate saya, yang juga saudara ipar saya meninggal sebagai sasaran pembunuhan, saya harus menghadapi banyak kesulitan dalam pelatihan, karena sebagian besar anggota komunitas Hazara tidak menyadari pemberdayaan perempuan dan mereka tidak suka wanita berlatih karate," terangnya.

"Mereka bahkan memaksa adik saya untuk berusaha menghentikan saya. Adapun tempat pelatihan kami, harus pergi ke luar kota. Di komunitas saya, anak perempuan tidak boleh berlatih di luar rumah. Mereka selalu khawatir masyarakat tidak akan menerima saya. Namun anggota keluarga besar saya selalu mendukung dan itulah alasan saya memperoleh sabuk hitam dalam seni bela diri setelah latihan intensif," lanjutnya.

Terlepas dari tantangan itu, Kulsoom Hazara mampu meraih sabuk hitam dan berharap bisa lolos ke Olimpiade. Namun ia harus pindah dari Quetta ke Karachi untuk mencapai impiannya.

Dalam hal berlatih seni bela diri, kini ia dianggap sebagai yang terbaik di kotanya.

“Dalam masyarakat kami, kami selalu enggan untuk mendukung anak perempuan yang ingin membuktikan kemampuan mereka, bahkan di bidang pendidikan. Menurut saya, pemberdayaan anak perempuan harus menjadi prioritas utama. Kalau kita mendidik anak-anak perempuan kita, itu akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Orang tua harus mempercayai putri mereka untuk membuktikan kemampuan mereka di bidang apa pun," ujar Abdul Hamid, sang pelatih.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya