Swiss Akan Beli 36 Jet Tempur Senilai Rp80 Triliun, Picu Kemarahan

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 02 Juli 2021 09:20 WIB
Swiss akan beli 36 jet tempur (Foto: CNN)
Share :

Keputusan itu diawasi ketat sebagai yang pertama dari tiga pertarungan di depan Finlandia dan Kanada.

Pesawat tempur siluman generasi kelima Lockheed baru-baru ini menambahkan Polandia ke daftar pelanggan Eropa yang meliputi Belgia, Denmark, Italia, Belanda, Norwegia, dan Inggris.

Presiden AS Joe Biden telah melobi perusahaan-perusahaan AS ketika bertemu dengan rekannya dari Swiss saat berada di Jenewa untuk pertemuan puncaknya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan ini.

Analis mengatakan keputusan untuk menolak kandidat jet tempur Eropa dan penawaran rudal darat-ke-udara dapat dilihat sebagai penolakan Swiss terhadap Uni Eropa di saat hubungan tegang antara Bern dan Brussels setelah gagalnya pembicaraan mengenai kesepakatan baru. mengatur perdagangan dan lain-lain.

Dengan menggandakan pemasok AS, pemerintah dapat menentang 49,8% pemilih yang menentang pendanaan tahun lalu.

Juru kampanye anti-senjata mengatakan Swiss, yang terakhir berperang melawan asing lebih dari 200 tahun yang lalu dan tidak memiliki musuh yang terlihat, tidak membutuhkan pesawat mutakhir.

Tetapi para pendukung mengatakan Swiss harus dapat melindungi dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Jonas Kampus, sekretaris politik Grup untuk Swiss tanpa Angkatan Darat, mengatakan dia yakin akan memenangkan referendum melawan F-35A.

“Pemerintah dapat mengharapkan kekalahan besar dalam pemungutan suara. Jajak pendapat lanjutan pada September (2020) menunjukkan penolakan yang jelas terhadap F-35 di antara populasi pemilih," katanya.

Marionna Schlatter, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau mengatakan pemilihan September terlalu dekat untuk mengabaikan kekhawatiran oposisi.

"Orang-orang tidak menginginkan Ferrari di udara," katanya. (sst)

(Widi Agustian)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya