Taliban berkomitmen untuk melakukan pembicaraan tentang kesepakatan damai yang akan mengarah pada "gencatan senjata permanen dan komprehensif," kata Price pada Rabu. "Semua indikasi setidaknya menunjukkan bahwa Taliban malah mengejar kemenangan di medan perang."
"Menyerang ibu kota provinsi dan menargetkan warga sipil tidak sesuai dengan semangat kesepakatan," katanya.
PBB mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam sebulan terakhir, dan Komite Internasional Palang Merah mengatakan bahwa sejak 1 Agustus sekitar 4.042 orang yang terluka telah dirawat di 15 fasilitas kesehatan.
Taliban membantah menargetkan atau membunuh warga sipil dan menyerukan penyelidikan independen.
Price mengatakan AS sedang bekerja untuk menempa konsensus internasional di balik perlunya kesepakatan damai. Taliban telah merebut distrik-distrik yang berbatasan dengan Tajikistan, Uzbekistan, Iran, Pakistan dan China, meningkatkan kekhawatiran keamanan regional.
(Rahman Asmardika)