AFGHANISTAN - Berbagai rekaman video dan foto yang belakangan ini beredar memperlihatkan kekacauan saat ribuan orang berebut meninggalkan Afghanistan.
di satu hari setelah pasukan Taliban menguasai Ibu Kota Kabul dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, melarikan diri dari negara tersebut. Mahbouba Seraj tidak termasuk yang berusaha keluar dari Afganistan.
Aktivis hak-hak perempuan dan anak-anak itu adalah pimpinan Pusat Pengembangan Keterampilan Wanita Afghanistan. Ini adalah organisasi yang berupaya memberdayakan perempuan, baik dewasa maupun anak. Mereka ingin mengatasi persoalan buta huruf dan kekerasan dalam rumah tangga.
Dua minggu yang lalu Seraj berada di Amerika Serikat, tapi kemudian dia memutuskan untuk kembali ke Afghanistan.
"Untuk semua perempuan dewasa dan muda, untuk seluruh orang yang saya pimpin, saya harus ada untuk keselamatan mereka," ujarnya kepada BBC.
(Baca juga: IMF Blokir Dana Pinjaman Rp5.336 Triliun untuk Afghanistan)
"Saya tidak bisa begitu saja meninggalkan mereka dan kabur dari negara ini," kata Seraj yang menggeluti advokasi perempuan sejak bertahun-tahun itu.
Seraj kini ingin menjajaki kerja sama dengan Taliban terkait kebijakan terhadap para perempuan Afganistan.
"Yang benar-benar saya harapkan, setidaknya kami bisa berbicara dengan Taliban. Seandainya kami bisa duduk satu meja dan benar-benar berbicara dengan orang-orang ini,” terangnya.
"Mereka mungkin orang yang pintar dan paham sumber daya seperti apa yang mereka miliki dari para perempuan Afghanistan," ujar Seraj.
(Baca juga: WNI di Afghanistan: Semua Turun ke Jalan Ingin Kabur Tapi Mau Melarikan Diri Kemana?)