Daryono juga mengungkapkan gempa Tojo Una-Una hari ini menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah dan menyebabkan satu orang warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa meskipun berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena disamping mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser, magnitudonya belum cukup kuat untuk dapat menimbulkan deformasi dasar laut untuk memicu terjadinya tsunami,” tegasnya.
Hingga pukul 14.30 WIB BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan (aftershocks) sebanyak 2 kali dengan magnitudo 3,6 pukul 13.38.16 WIB dan magnitudo 3,5 pukul 14.14.35 WIB.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Tojo Una-Una, 1 Orang Tewas Tertimpa Bangunan
Daryono mengungkapkan zona di sekitar pusat gempa Tojo Una-Una magnitudo 5,8 hari ini, sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi lebih dari 8 kali gempa kuat dan merusak.
“Seperti gempa 23 Februari 1923 (M6,5), gempa 1 Desember 1927 (M6,3), gempa 30 Juni 1964 (M6,6), gempa 11 Oktober 1964 (M6,2), gempa 23 April 1966 (M6,5), gempa 4 Februari 1969 (M6,1), gempa 15 Maret 2015 (M6,1) dan gempa 26 Juli 2021 (M6,3),” katanya.
“Dengan banyaknya catatan gempa kuat dan merusak yang pernah terjadi di wilayah tersebut, maka wilayah Kabupaten Tojo Una-Una merupakan kawasan sangat rawan gempa,” ungkap Daryono.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Tojo Una-Una, Tak Berpotensi Tsunami
(Fakhrizal Fakhri )