Kembali Berkuasa, Taliban Akan Larang Musik di Afghanistan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 27 Agustus 2021 15:23 WIB
Foto: Reuters.
Share :

Ahli etnomusikologi Afghanistan Ahmad Sarmast, pendiri dan direktur Institut Musik Nasional Afghanistan, membahas sikap Taliban terhadap musik dalam komentarnya kepada Forbes pada Desember 2020, menunjukkan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Islam.

"Ini adalah orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan, sempit, dan hampir buta huruf yang salah menafsirkan ideologi Islam," kata Sarmast. "Tidak ada yang secara eksplisit tertulis menentang musik dalam Al Qur'an."

Posisi Taliban dalam musik didasarkan pada sebuah hadits, laporan dari sabda Nabi Muhammad, yang mengatakan "mereka yang mendengarkan musik dan lagu di dunia ini, pada Hari Pembalasan timah cair akan dituangkan ke telinga mereka."

Namun, hadits ini tidak diterima secara universal sebagai hadits yang shahih.

Mujahid juga menjawab pertanyaan tentang perlakuan terhadap wanita dalam wawancaranya pada Rabu (25/8/2021), menunjukkan bahwa wanita Afghanistan akan dapat melanjutkan kehidupan normal mereka. Dia juga menolak anggapan bahwa perempuan harus didampingi oleh wali laki-laki, atau mahram, setiap kali mereka meninggalkan rumah. Ini hanya berlaku untuk perjalanan tiga hari atau lebih.

“Kalau mereka ke sekolah, kantor, universitas, atau rumah sakit, mereka tidak perlu mahram,” kata Mujahid.

Dia juga membantah laporan bahwa Taliban sedang mencari penerjemah dan warga Afghanistan lainnya yang telah membantu pasukan AS, mengatakan mereka akan aman di Afghanistan dan mengkritik evakuasi orang-orang dari negara itu, menyebut langkah tersebut "menghabiskan sumber daya manusia Afghanistan."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya