Kembali Berkuasa, Taliban Akan Larang Musik di Afghanistan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 27 Agustus 2021 15:23 WIB
Foto: Reuters.
Share :

KABUL – Meski mengatakan akan menjamin perbaikan hak bagi wanita setelah mengambil alih Afghanistan, Taliban menyatakan tetap akan melarang mendengarkan dan memainkan musik di depan umum.

Dalam wawancara dengan New York Times, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid membahas bagaimana kelompok itu akan menjalankan pemerintahan di Afghanistan setelah pengambilalihan beberapa pekan lalu.

BACA JUGA: Janji Taliban, Hak-Hak Perempuan Afghanistan Dilindungi dalam Hukum Syariah Islam

Mujahid menepis kekhawatiran mengenai perlakuan Taliban terhadap perempuan dan kemungkinan pembalasan terhadap para kolaborator AS di Afghanistan.

Dia juga membahas masalah musik di depan umum, yang dilarang selama Taliban berkuasa antara tahun 1996 dan 2001. Mujahid mengatakan bahwa hal itu akan kembali dilarang dalam waktu dekat.

"Musik dilarang dalam Islam," kata Mujahid sebagaimana dilansir Newsweek

"Tapi kami berharap kami dapat membujuk orang untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu, alih-alih menekan mereka," katanya.

Mujahid dipandang sebagai calon menteri informasi dan kebudayaan.

BACA JUGA: Taliban Hukum Cambuk Orang Berpakaian Ala Barat, Harga Burqa Naik Dua Kali Lipat

Ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996, mereka melarang hampir semua musik, karena dianggap sebagai dosa.

Kaset-kaset dihancurkan dan digantung di pohon, menurut The Associated Press.

Pengecualian dibuat untuk beberapa lagu religius vokal. Stasiun radio dan TV Afghanistan hanya memutar lagu-lagu Islami di tengah pengambilalihan negara oleh Taliban.

Tidak jelas apakah perubahan itu diperintahkan oleh Taliban atau apakah stasiun-stasiun itu membuat keputusan dalam upaya menghindari potensi konflik dengan rezim baru. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya