PM Pakistan Minta Dunia Berikan Waktu untuk Taliban

Vanessa Nathania, Jurnalis
Jum'at 17 September 2021 13:39 WIB
PM Pakistan Imran Khan saat wawancara dengan CNN (Foto: CNN)
Share :

  • Penarikan pasukan AS

Khan sebelumnya mengkritik keluarnya AS dari Afghanistan dan mengatakan dia belum berbicara dengan Presiden Joe Biden sejak pengambilalihan Taliban, meskipun Pakistan menjadi sekutu utama non-NATO.

"Saya membayangkan dia - Joe Biden - sangat sibuk, tetapi hubungan kami dengan AS tidak hanya bergantung pada panggilan telepon, tetapi perlu hubungan multidimensi," terangnya.

Khan mencoba menjelaskan ketidaknyamanan yang dirasakan Pakistan selama AS 20 tahun perang dengan Afghanistan.

"Kami (Pakistan) seperti senjata sewaan," ujarnya.

"Kami harus membuat mereka (AS) memenangkan perang di Afghanistan, hal yang tidak pernah kami bisa lakukan,” tuturnya.

Khan mengatakan dia berulang kali memperingatkan para pejabat AS bahwa Amerika tidak dapat mencapai tujuannya secara militer, dan akan "terjebak di sana." Dia mengatakan AS seharusnya mencoba penyelesaian politik dengan Taliban dari "posisi yang kuat," pada puncak kehadirannya di Afghanistan, bukan dengan menarik diri.

Pakistan memiliki hubungan yang dalam dengan Taliban dan telah dituduh mendukung kelompok itu saat memerangi pemerintah yang didukung AS - tuduhan yang dibantah oleh Islamabad. Pada tahun 2018, pihak berwenang Pakistan membebaskan pejabat tinggi Taliban, Mullah Baradar dari penjara dengan tujuan bernegosiasi dengan AS. Pekan lalu dia ditunjuk sebagai wakil perdana menteri di kabinet Taliban yang semuanya laki-laki.

Pada Senin (13/9), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan AS akan menilai kembali hubungannya dengan Pakistan setelah penarikan. Dia juga mengatakan kepada Kongres selama sidang komite Urusan Luar Negeri DPR bahwa Pakistan memiliki beragam kepentingan yang beberapa bertentangan dengan AS.

"Pakistan adalah salah satu negara yang secara konstan berupaya menjaga visinya terkait masa depan Afganistan, ia juga negara yang terlibat dalam menampung anggota Taliban ... Ia juga terlibat dalam beberapa poin kerjasama terkait kontraterorisme dengan kami," terangnya, dikutip Reuters.

Khan menyebut komentar sebagai hal yang ‘bodoh. "Saya belum pernah mendengar kebodohan semacam itu,” ujarnya.

Sebagai negara tetangga dengan ikatan budaya yang mendalam, nasib Pakistan terikat dengan nasib Afghanistan. Kekerasan, pergolakan politik dan krisis kemanusiaan di Afghanistan semuanya tak terhindarkan dan berdampak ke perbatasan. Bagi Khan, invasi AS ke Afghanistan pada tahun 2001 merupakan bencana bagi Pakistan.

Menurut Khan, ribuan orang Pakistan kehilangan nyawa mereka dalam serangan teroris oleh kelompok-kelompok militan karena dukungan negaranya untuk AS.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya