JAKARTA - Polisi telah mengecek puntung rokok di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Hasil tes DNA puntung rokok mengarah ke Danu (21), merupakan keponakan korban Tuti.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengakui Yosef memang menyuruh Danu ke rumahnya. Saat itu Yosef belum mengetahui kalau anak istrinya sudah meninggal dan jasadnya berada di dalam mobil Alphard miliknya yang terpakir di sekitar rumahnya.
"Pak Yosef itu datang ke rumah Danu sebelum ke menuju Polsek Jalan Cagak, karena rumah Danu dekat dengan polsek. Setelah itu, Pak Yosef kembali ke rumahnya bersama polisi," ujar Rohman, beberapa waktu lalu.
Saat itulah setelah polisi datang, warga sudah berkerumun dan akhirnya menemukan jasad Tuti dan Amalia berada di mobil Alphard dalam kondisi bugil.
Sementara itu, Danu dalam proses penyelidikan kasus ini telah diperiksa sebanyak delapan kali. "Bahkan sempat menginap di Polres Subang selama tiga hari tiga malam untuk menjalani pemeriksaan ini," ujar Rohman.
Baca juga: Deretan Kasus Pembunuhan Kerabat Sendiri, Nomor 2 karena Punya Utang
Danu mengaku dicecar banyak pertanyaan oleh polisi, salah satunya pertanyaan soal dirinya yang berada di TKP pembunuhan. Danu bersaksi dirinya memang berada di rumah korban saat mayat almarhum Amalia dan Tuti ditemukan. Namun itu karena permintaan Yosef yang memberitahu jika istri dan anaknya, yang tak lain masih kerabat Danu dikabarkan hilang diculik.
"Kemudian soal (pertanyaan) jaket (milik Yosef). Yang awalnya pake jaket, terus jadi gak pake jaket. Emang yang pertama diperiksa saksi itu Danu. Nah kalo soal Danu punya akses keluar masuk rumah, bahkan katanya punya kunci (rumah korban) gak benar. Kalau kunci SMK emang iya Danu pegang, bukan kunci rumah," ucap Danu.
Lilis (58) kakak dari mendiang Tuti mengatakan, jika Danu yang juga masih keponakannya sering datang ke rumah korban Tuti dan Amalia. Tetapi kedatangan Danu tidak lain karena kepentingan pekerjaan.