'Tamu-Tamu' dari Afghanistan Ubah Wajah Pangkalan Militer AS

Antara, Jurnalis
Rabu 29 September 2021 05:46 WIB
Para pengungsi AS yang tiba pangkalan militer AS (Foto: Antara/Reuters)
Share :

Masyarakat sekitar pangkalan telah banyak menyumbang, mulai dari peralatan sekolah hingga mainan dan sajadah. Tetapi, skala donasi awalnya membuat personel militer kewalahan.

Saat Liberty Village berkembang, pembelian pasokan mulai dilakukan secara teratur dan mendorong para simpatisan untuk mengganti ke kartu hadiah elektronik ketimbang donasi fisik untuk para pengungsi.

Tidak semua orang mengerti saran tersebut. Seorang penduduk lokal mengatakan dalam ajang di balai kota belum lama ini dengan anggota kongresnya yang ia ajak ke tempat pengumpulan donasi dan melihat “banyak dan banyak lagi tas terbuka di luar sana di tengah hujan”.

“Sekarang saya punya berkardus-kardus berisi barang-barang yang saya beli dan ingin berikan,” ujarnya.

Berapa lama Liberty Village akan bertahan masih belum jelas. Pejabat Pemerintah AS telah mendirikan kantor darurat untuk mempercepat proses dokumen bagi warga Afghanistan, mempersingkat proses yang terkadang bertahun-tahun menjadi berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk memungkinkan mereka menjadi penduduk.

Tetapi jelas bahwa Liberty Village bersiap menghadapi cuaca dingin ke depannya, dengan lebih banyak pengungsi yang akan datang dari pangkalan AS di luar negeri.

Warga Afghanistan di sini juga mulai menetap. Sekelompok perempuan Afghanistan mendirikan salon kecantikan di Liberty Villange yang membantu mempersiapkan pengantin untuk pernikahannya akhir pekan lalu.

Kembali ke Afghanistan, video viral yang beredar menunjukkan salon kecantikan melukis gambar wajah perempuan setelah Taliban mengambil alih kembali kendali.

Selama pemerintahan Taliban 1996-2001, mereka melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa ditemani seorang kerabat pria dan menutup sekolah untuk anak perempuan.

Saat Austin berkeliling Liberty Village dalam kunjungannya, Senin, ia mendengar dari dua wanita yang berharap menjadi dokter di AS. Wajah mereka dipenuhi optimisme.

“Saya ingin sekali menjadi penduduk Amerika,” kata salah satu di antara mereka.

“Kamu akan menjadi warga AS," jawab Austin.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya